Selamat Datang di Website BPS Kabupaten Ngada || Hari Kerja Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kabupaten Ngada pada Hari Senin-Kamis (08.00 - 15.30) dan Jum'at (08.30-16.00) || Softcopy Publikasi dalam bentuk File PDF dapat anda download secara gratis
Untuk layanan pengaduan dan konsultasi data silahkan hubungi kami melalui 0853-3780-8840 (whatsapp) atau email ke bps5312@bps.go.id
Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2021 mencapai Rp 27,65 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp17,61 triliun.
Ekonomi NTT triwulan II-2021 tumbuh sebesar 4,22 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 (y-on-y). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 24,86 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,79 persen.
Ekonomi NTT triwulan II-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen dibandingkan dengan triwulan I-2021 (q-to-q). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 18,23 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 69,69 persen.
Ekonomi NTT pada semester I 2021 tumbuh sebesar 2,18 persen (c-to-c). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada semester pertama tahun 2021 dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 14,21 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran PK-LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,07 persen.
Struktur Ekonomi NTT pada triwulan II-2021 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 28,91 persen Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 68,79 persen.